Kajian Ramadhan Bersama Bidikmisi
“Sikap Umat Islam Ditengah Wabah Yang Melanda Negeri”
Oleh: Ustadz Purni Susanto S.Pd., M.Ed
Ketahuilah bahwa apapun yang terjadi di muka bumi ini, besar maupun kecilnya adalah ketetapan yg Allah taala sudah gariskan. Tidak ada satu orangpun bisa mengelak dari ketetapan Allah. Musibah ataupun kebaikan yang menimpa seseorang adalah perkara ghoib, yang hanya Allah saja yg mengetahui. Semuanya sudah tercatat rapi dalam kitabNya sejak makluk ini belum dilahirkan.
?? ?? ?????? ????? ??? ???? ???
Katakan bahwa tidak ada sesuatu yang bisa memberikan musibah kecuali semuanya sudah tertulis dalam kitab Allah swt.
Seorang muslim yang bersabar akan ketentuan Allah, tidak menggerutu atau tidak ada dalam hatinya rasa sesak atas apa yang menjadi ketentuan Allah, lalu dia bersabar dan pasrah, maka Allah akan lipat gandakan pahalanya. Bahkan semua kebaikan yang dilakukan saat sebelum musibah tetap ia mendapatkan pahalanya, tidak kurang sedikitpun.
Seorang muslim yang baik adalah mereka yanag taat pada fatwa ulama mereka dan mengikuti anjuran pemerintah tentang urusan mereka. Untuk urusan agama, serahkan sepenuhnya kepada para ulama tentang bagaimana kita bersikap dan beramal salih. Saat ulama melarang kita berkumpul di masjid, mengadakan sholat jumat, sholat berjamaah, sholat tarawih, dll itu semua dalam rangka taat kpd Allah dan radulNya. Jangan dianggap menentang Allah dan rasulNya
Para ulama menggunakaan dalil naqli dari Al quran dan sunnah dan juga dalil aqli yanag terangkum dalam kaidah fikih,
??? ??????? ???? ??? ??? ???????
Menghindari mudhorat jauh lebih utama dari mengambil manfaat.
Penerapan kaidah fikih tetsebut pd masa wabah saat ini adalah, contohnya sbb, Sholat berjamaah, tarawih adalah anjuran agama, disunnahkan dan berpahala. Disisi lain, menjaga agar orang tidak terancam jiwa atau nyawanya jauh lebih penting dari sekedar mendapatkan pahala. Maka meninggalkan sholat di masjid jauh lebih wajib daripada datang ke masjid untuk mencari pahala namun beresiko tertular atau menularkan penyakit berbahaya.
Di bulan suci ini, ibadah kita dilipatgandakan pahalanya. Karenanya, masa stay at home ini bisa dimaksimalkan untuk baca quran sebanyak mungkin, sholat sunnah, zikir, istigfar dan menjaga lisan agar tidak ngerumpi, ghibah atau membicarakan orang, berdusta walaupun guyon dan berkelakar, banyak melihat aurat yg tdk halal, dll
Sebagian dari saudara kita, bahkaan keluarga kita tentu banyak yang terdampak dari wabah ini. Ada yang terdampak dagangan dan bisnisnya, ada yg terdampak sumber penghasilannya, ada yang terdampak program kuliah dan sekolahnya, ada yang terdampak program menuntut ilmunya, dan banyak lagi dari mereka yang secara langsung tidak mendapatkan sumber penghasilan akibat wabah. Maka, bila kita adalah salah satunya atau orangtua kita salah satu dari mereka, berilah peringatan dan pahala besar menanti kesabaran dan tawakkal tersebut.
Sebagai seorang muslim yang beriman kepada taqdir dan ketentuan Allah, apa saja sikap kita terhadap musibah ini. Berikut beberapa di antaranya
1. Agar manusia kembali bertaubat kepada Allah swt
??? ?????? ?? ???? ? ????? ??? ???? ???? ????? ????? ??? ???? ????? ????? ??????
Telah nampak kerusakan di daratan dan lautan akibat ulah tangan manusia. Agar mereka merasakan akibat dari perbuatan mereka dan segera kembali bertaubat kepada Allah swt.
2. Bersabar atas segala yang menimpa kita
Musibah yang menimpa ini ibaratnya, cicilan azab yang diberlakukan kepada manusia. Maka ia menjadi rahmat bagi orang beriman dan azab bagi orang kafir.
??? ??? ????? ????? ???? ??? ?? ???? ????? ???? ?????????
Sesungguhnya, wabah penyakit itu adalah azab bagi sebagiaan orang dan rahmat bagi orang-orang mukmin lainnya.
3. Bagi mereka pahala mati syahid
Para ulama menyebutkaan bahwa mereka yang stay at home, atau diam di daerahnya (tidak keluar masuk) dan meyakini bahwa tidak ada yg bisa memberi mudhorat selain ketetapan Allah, lalu bertawakkal kepada Allah, bersabar dan berharap pahala dari Allah, maka Allah berikan ia pahala syahid
Para ulama mengatakan bila seseorang memenuhi syarat di atas, sabar, berdiam diri, berkeyakinan kepadaa Allah bahwa semua musibah dari Allah maka Allah akan berikan pahala syahid walaupun dia tidak meninggal.
4. Segera berobat bila terkena penyakit
Bila segala macam cara untuk mencegah sudah dilakukan seperti selalu cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, makan makanan bergizi ternyata Allah berikan ujian penyakit ini maka itulah namanya takdir, harus dijalani dan segera berobat. Bila berobat sudah dijalankan maksimal maka barulah kita bertawakkal kpd Nya.
5. Selalu berdoa agar dijauhkan dari segala macam penyakit menular
Diantara doa yg dianjurkan nabi saw adalah,
????? ??? ???? ?? ?? ????? ??????? ??????? ????????? ??? ??? ???????
Juga dianjurkan membaca qunut nazilah pada setiap sholat berjamaah mulai dari subuh, zuhur, ashar, maagrib dan isya.
SESI DISKUSI
#SESI 1#
Nama : Andrian S. Rahmawan
Universitas : UNRAM
Jurusan : Teknik Mesin
Pertanyaan :
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Mohon izin bertanya Ustadz,.
1. Disaat Ulama kita mengeluarkan fatwa untuk beribadah di rumah (Tarawih, Sholat fardu dan Sholat jum'at), sempat juga disampaikan bahwa fatwa itu diperuntukkan bagi daerah yg terkena zona merah. Khususnya di daerah saya sesuai dgn data dari Satgas Covid-19 bahwa daerah saya termasuk zona merah. Tapi fakta di lapangan tokoh agama dan juga pemerintah desa tetap membuka masjid dan membiarkan orang2 sholat berjamaah di dalamnya.
Karena ketidaksesuain antara fatwa dan realita yg ada, bagaima cara kita menyikapi hal tersebut Ustadz.? Kalau pemerintah desa yg salah, gimana cara yg baik agar nggk ada yg tersinggung untuk mengingatkan orang tua yg sering berjamaah di masjid agar sholatnya di rumah saja.?
2. Kemarin ada keluarga yg ninggal, pas pengantaran jezanah tentunya mengakibatkan kerumunan warga. Baiknya gimana untuk menyikapi hal tersebut ustadz.?
3. Wabah ini juga sangat berdampak dari segi ekonomi, akibatnya bnyak warga khususnya kaum buruh tidak mengindahkan himbauan pemerintah. Karena mereka beranggapan "lebih baik mati di luar demi melaksanakan tanggung jawabnya untuk cari nafkah daripada mati di rumah dengan membiarkan tanggungannya mati kelaparan". Dari kasus itu bagaimana sikap kita ustadz.?
JAWAB :
Masyaallah pertanyaan bagus skli mas Andri.
1. Bila masyarskat kita masih sulit dilarang untuk datang ke masjid, bahkan terkesan menentang fatwa MUI dan pemerintah, barangkali disebabkm karnaa disatu sisi semanagat ibadahnya sangat tinggi namun tidak diseartai ilmu agama yang cukup. Karenanya tugas kita semua memberikan pencerahan bahwa nyawa manusia jauh lebiha utama diselamatkan dengan cara tidak berkumpul. Barangkali perlu diajak dialog oleh mereka yg didengar ucapannya.
2. Penyelenggaraan pemakaman khusus jenazah yang terindikasi positive memaang harus melalui cara-cara yang maemperhatikan protokol.
Bagi warga yang menyelenggarakan pemakamaan biasa yang non PDP juga perlu memperhatikan hal-hal agar menghindari covid 19 ini misalnya, menjaga jarak, tidak salaman, gunakan masker, dll.
3. Memang pemerintah berkewajiban memberikan tanggungan atau bantuan ekonomi khususnya kepada warga kita yang langsung terdampak, misalnya yang kehilaangan pekerjaan, yg dagangannya hilang pelanggan, dll
Ari Irawan_UNRAM_FEB Manajemen
Izin bertanya Ustadz. Di luar konteks tema kajian sore ini..
Pertama, di perhatikan saat ini dijuluki dengan kebangkitan pemuda Islam, dimana ada semangat untuk berdakwah, tapi terkadang semangat itu bisa hilang, karena terkadang merasa sendiri dalam dakwah atau lingkungan yang banyak menolak, bagaimana cara mengatasi hal tersebut?
Kedua, bagaimana sikap kita jika kita dianggap "fanatik" terhadap agama sendiri, padahal kita hanya menjalankan kewajiban diri kita sebagai seorang muslim, seperti dalam berpakaian, dll..
Jazakallah Ustadz ????
JAWAB:
Jazakallah mas Ari. Pertanyaan yg bagus skli.
Agar semangat ibadah dan dakwah kita ini tetap tinggi kita butuh banyak hal seperti:
1. Lingkungan atau komunitas yg baik. Bila kita menjauh dan menyendiri maka semangat kita mudah pupus
2. Mencontoh orang-orang baik, sholeh dan istiqomah. Jangan lupa selalu minta nasihat mereka yang selalu terdepan dalam kebaikan,
3. Berdoa agar selalu diberikan keistiqomahan hati dalam beragama
4. Berjihad dg diri agar keluar dari rasa malas yg menyebabkn hilangnya semangat beragama atau beribadah
Bila orang-orang menuduh kita radikal atau fanatik, maka perlu kita evaluasi diri kita, agar kita memperbaiki komunikasi kita. Mereka melihat sesuatu yang baru pada diri kita sehinggaa mereka menganggapnya aneh. Maka tugas kita memberikan penjelasan dengan cara komunikasi terbaik.
Kita juga perlu melihat sikon dimana kita bisa melaksanakan praktik agama yang memungkinkan dan dimana kita bisa maenguranginya. Bila masyarakat kita belum siap, maka tidak perlu terlalu menonjolkan perbedaan. Kita juga bersabar sekaligus bersayukur bahwa apa yg kita lakukan ada konsekuensinya, baik dan buruknya dimata orang. Namun ingat, kita melakukan semua dalam rangka ketaatan kepada Allah dan rasulNya bukan mencari sesuatu yg lain.
Nama: Ansori
Asal kampus: unram
Jurusan: p. sosiologi
Pertanyaan :
saya muhammad ansori ingin bertanya bagaimana cara kita untuk menjaga diri agar perbuatan amal ibadah tetap terjaga supaya kita berbuat yang tidak-tidak membatalkan puasa. biasanya kita diam-diam dirumah duduk tidak ada kerjaan pengen makan sesuatu menghayal yang tidak-tidak. mohon diberikan pencerahan.
Jawab
Masyaallah mas Ansori, betul sekali.
Bahkan iblis mudah sekali menggoda seorang yg bersendirian. Karenanya kita anak muda dilarang menyendiri. Domba yg menyendiri lebih mudah menjadi mangsa daripada domba yang bergerombol.
Maka anatum bisa melakukan banyak kegiatan ibadah maupun kegiatan fisik untuk menetralisir fikiran negatif.
Misalnya, membuat jadwal rutin sehari semalam utk tadarusan dg target 2-3 juz sehari, sholat tarawih, ikut kajian, membaca buku 2-3 buku perhari, membuat resume tugas, mempelajari al quran dan tadabbur tafsir al quran, dll
#SESI KEDUA#
Assalamualaikum
Sy Muhamad Taisir, !unram Alumni bidik misi.
Izin bertanya?
Sejak pertama kali Virus Corona ( COVID 19) muncul di Wuhan China. Terlintas di dalam hati sanubari sy. Ini adalah buatan manusia. Tetapi siapa yg membuat Virus ini. Wallahualam Bisawaf!!. Nah terkait itu.
Pertanyaan nya,
Menurut Ustadz Apakah ini Teori Konspirasi, ? Dan Apakah ini dibuat? Karena Kita Tahu China dan AS selalu ingin jadi yg terdepan.
Matur Tampiasih
JAWAB:
Barangkali ini adalah semua pikiran mereka yang intelek dari kalangan pelajar. Saya pun secara pribadi berfikir baahwa virus ini adalah buatan orang orang tertentu dengan rekayasa teknologi. Wallahu alaam
Namun terlepas dari rekayasa manusia atau bukan, bahwa makar Allah jauh lebih dahsyat daripadas makar manusia. Jangankan rekayasa berupa virus, di zaman dahulu manusia membuaat rekayasa yang jauh lebih dahsyat, bahkan menandingi Allah swt sekalipun dengan mengaku diri sebagi tuhan. Semua akn tumbang.
Kita sebagi manusia beriman malah makin sadar bahwa manusia tidak ada apa-aapanya bila dibandingkan kekuasaan Allah swt.
Bismillah, assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Dari Hamba Allah
Universitas: UNRAM
Jurusan : Pendidikan Sosiologi
Afwan ustadz izin bertanya:
1. Bagaimna sikap kita/ solusi sebagai ADK agar kita tidak dianggap radikal oleh lingkungan sekitar kita????????
2. Afwan ustadz bagaimana cara kita dakwah di dlm keluarga. Misalkan begini ustadz ibu dan ayah kita ambil saja di dalam keluarga kita tidak paham artinya berdakwah itu seperti apa dan menjalankan syariat dalam agama islam kurang paham. Sikap atau cara kita memberitahu istilahnya begitu bagaimana sebagai anak bagaimna seharusnya karena bagi ana dakwah di lingkungan keluarga dan kmpung kita bisa dibilng sulit ustadz afwan????????
Jawab
Akhi dan ukhti yg saya banggakan,
1. Istilah radikal atau dicap menyimpang oleh lingkungan adalah sesuatu yanag niscaya. Karena jangan terlalu khawatir disebut aneh oleh lingkungan. Tugas kitaa memberikaan keteladan yang baik tentang apa yg kita yakini. Setelah itu menjalin komunikasi yg baik. Jangan suka menutup diri, bergaul namun tetap menjaga akhlak, suka membantu, dll
2. Dakwah di lingkungasn keluarga adalah yang paling berat karenanya kita mesti bisa menempatkaan diri. Jangan sampai kita niat dakwah malah dihalangi. Karenanya utamakan akhlak yg baik, rajin, ringan tangan membantu, tetaap mencintai dan menghormati ortu dan saudara tua, jangan merasa sok paling baik dan paling suci, jaga komunikasi, dll insyaallah mereka akan menerima kita bahkan bangga dengan apa yg kita lakukan meski mereka belum sanggup mengikuti kira. Maks inilah kemenangan kita
Hamba Allah
Bismillahirrohmanirrohim.
Afwan ust izin bertanya..
Bagaiamana cara memberi tahu para anak muda (maaf)terkhusus untuk akhwat agar berhenti mengupload fotonya di sosmed karna itu kan bisa menjadi dosa jariyah si akhwat dan akan meninmbulkan penyakit ain.
Syukron ust????????
Jawab
Pertanyaan ini bagus dan menjadi pengingat kita, khusunya wanita agar berhati- hati tidak suka mengupload foto-afoto pribadi bila tidak darurat. Milikilah semangat iffah, malu dlihat orang walaupun hanya sekedar foto yg berhijab. Menasihati orang tidak mudah sebab itu kaitannya dengan ilmu, iman dan keyakinan. Karenanya, kita perbanyak doa agar saudara-saudara muslimat kita terhindar dari penyakit sum'ah dan suka pamer. Naudzubillah
Dirilis dari grup FB Bidikmisi-KIP...
Oleh : Reni Permata Sari...
Bagi para mahasiswa...